Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Azza wajalla, tuhan seru sekalian alam yang jiwaku di tangan-Nya. Selawat dan salam ke atas junjungan mulia, Nabi Muhammad sollallahu ‘alaihi wasallam, solaatan daaimatan, serta seluruh ahlinya, para sahabat ridwanullah ‘alaihim ajma’an, para tabi’ dan atba-attabi’in, ila yaumiddin. Para pendokong agama Allah, samada yang masih hidup ataupun yang telah syahid meninggalkan kita.
Daku bersyukur diberikan kesempatan oleh Al-Kholiq dengan kemampuan seadanya untuk berada di perkalaman maya ini.
Walau terasa diri ini bukanlah ahli yang bisa memahat citra dakwah, namun terpanggil untuk menukilkan selembar pandangan demi menyahut panggilan temanku, merangkap sahabat akrabku yang dirindui di suatu kenangan masa lalu, Mr. Presiden aka Muhammad Zzulkhibrie Razali dalam blognya yang murni tujuannya. Begitulah kita di zaman serba elektronik di mana navigasi ilmu dan pengetahuan berlegar melalui gelombang massa, hanya di hujungan sejengkal jemari…mampu menjangkau ribuan batu jaraknya. Sahabat yang hilang pun mudah diketemu. Alhamdulillah, syukurku dengan kemudahan ini.
Akan tetapi, sehebat manapun kebijakan manusia, renungkanlah Sang Penciptanya…barulah sifat ‘ubudiyyah lahir dalam diri sendiri, tuntas memadamkan ‘ujub dan takabbur kita makhluk kerdil di kosmos-Nya. Mudahlah solat kita mendukung untaian jiwa yang kudus dan tulus kepadanya, insyaAllah.
Daku bersyukur diberikan kesempatan oleh Al-Kholiq dengan kemampuan seadanya untuk berada di perkalaman maya ini.
Walau terasa diri ini bukanlah ahli yang bisa memahat citra dakwah, namun terpanggil untuk menukilkan selembar pandangan demi menyahut panggilan temanku, merangkap sahabat akrabku yang dirindui di suatu kenangan masa lalu, Mr. Presiden aka Muhammad Zzulkhibrie Razali dalam blognya yang murni tujuannya. Begitulah kita di zaman serba elektronik di mana navigasi ilmu dan pengetahuan berlegar melalui gelombang massa, hanya di hujungan sejengkal jemari…mampu menjangkau ribuan batu jaraknya. Sahabat yang hilang pun mudah diketemu. Alhamdulillah, syukurku dengan kemudahan ini.
Akan tetapi, sehebat manapun kebijakan manusia, renungkanlah Sang Penciptanya…barulah sifat ‘ubudiyyah lahir dalam diri sendiri, tuntas memadamkan ‘ujub dan takabbur kita makhluk kerdil di kosmos-Nya. Mudahlah solat kita mendukung untaian jiwa yang kudus dan tulus kepadanya, insyaAllah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan